Malam semakin larut,dan orang-orang-pun terlelap dalam tidur mereka,melepas semua kelahan dari berbagai macam rutinitas yang mereka jalani siang tadi,namun tidak untuk-ku,di mana malam semakin larut,maka semakin gila pula pesta mabuk-mabuk yang aku dan teman-teman aku lakukan,botol-botol kosong dari berbagai macam jenis merk minuman keras bergelimpangan di mana-mana,aku dan teman-teman-ku-pun terhanyut dalam kandungan alkohol yang kami kosumsi,membawa kami dalam kenikmatan sesaat dan melupakan kami tentang dosa yang kami dapat.
Karena terlalu mabuk kebanyakan minum aku-pun pamit kepada teman-teman-ku untuk pulang,
''Wah engga asik kamu ini Ton,masa jam segini sudah mau pulang. ?''Kata salah seorang teman-ku,saat aku bilang mau pamit pulang pada mereka.
''Sorry bro !,aku sudah tidak tahan lagi nih,kepala-ku pusing banget.''Jawab-ku,sambil memegang kepala-ku yang benar-benar pusing seperti tertimpa kelapa di kepala,karena terlalu benyak minum tadi.
''Baru juga jam satu Ton,banci saja pulang pagi,masa kamu kalah sama banci ?''Ejek teman-ku yang satu-nya lagi,sambil bernada mabuk.
''Masalah-nya aku bukan banci !,''Jawab-ku lagi,''Ok semua-nya aku duluan !.''Pamit-ku,kemudian melenggang pergi meninggal-kan teman-teman-ku.
Dengan berjalan seperti kehilangan keseimbangan,aku-pun pulang ke-rumah kontrakan-ku,di rumah kontakan itu aku tinggal sendiri,dengan bekerja sebagai buruh bangunan,telah cukup bagi-ku untuk membayar uang sewa rumah dan untuk makan sehari-hari,aku adalah se-orang perantau di kota ini,bukan-nya hidup sukses merantau ke-kota aku malah menjadi preman yang kerja-nya berkelahi dan mabuk-mabuk-kan setiap malam.
Setelah betapa susah-nya berjalan dalam ke-adaan mabuk berat,akhir-nya aku-pun sampai ke-rumah kontrakan-ku,tanpa melaku-kan apa-apa lagi,aku-pun langsung masuk ke-kamar dan langsung merebah-kan diri-ku ke-atas ranjang,dengan posisi tubuh,kaki dan tangan terlentang aku-pun mulai perlahan-lahan memejam-kan mata-ku.
Dalam ke-adaan setengah tertidur,aku tiba-tiba saja mendengar suara se-orang perempuan yang sedang ber-nyanyi,hanya saja sair yang di nyanyikan-nya agak ber-beda dari lagu-lagu yang aku dengar di telivisi atau-pun di radio,bagi-ku Agnes Monica,Gita Gutawa,atau-pun Bunga Citra lestari,bukan apa-apa-nya jika di banding-kan dengan suara-nya yang merdu yang mampu langsung menyentuh sanubari,bahkan lagu yang di nyanyikan-nya-pun mengalah-kan lagu-lagu ciptaan musisi mana-pun di dunia ini.
Karena penasaran aku-pun perlahan-lahan membuka mata-ku,mencoba untuk membukti-kan bahwa apa yang aku dengar ini bukan-lah mimpi atau-pun khayalan-ku saja,dan betapa terkejut-nya diri-ku,setelah membuka mata dan mendengar lagi suara itu,bukan datang dari mimpi atau-pun khayalan-ku,melain-kan dari balik dinding kamar-ku,yang juga sebuah rumah kontrak-kan,dan berada tepat di samping rumah kontrak-kan-ku,namun yang membuat aku sangat terkejut,adalah,bukan karena telah mengetahui asal suara itu,melain-kan ternyata suara perempuan itu tidak sedang bernyanyi seperti yang aku kira,melain-kan sedang mengaji,melafal-kan setiap bait ayat-ayat al-qur'an.
Seluruh bulu kuduk di tubuh-ku berdiri begitu aku mendengar-kan dengan seksama suara perempuan itu melantun-kan lagi ayat-ayat al-qur'an yang di baca-nya,betapa sering-nya aku mendengar orang -orang mengaji di mushola atau-pun di masjid,namun semua itu hanya aku dengar-kan dengan sekilas saja ,dan baru sekarang ini aku dapat mendengar yang nama-nya mendengar-kan dengan sungguh-sungguh dan kushu seseorang mengaji,dan ternyata itu membuat hati dan pikiran-ku merasa nyaman,tentram,dan tenang,hingga akhir-nya aku-pun mulai perlahan-lahan terlelap,dalam suasana hati yang damai,namun telinga-ku masih setia mendengar-kan setiap bait ayat-ayat al-qur'an yang di ucap-kan perempuan itu dalam ia mengaji.
Hati dan telinga-ku telah kecanduan ingin mendengar-kan lagi suara perempuan itu mengaji,hingga pada akhir-nya hal itu menjadi rutinitas-ku setiap malam,sebelum menjelang tidur aku selalu mendengar-kan perempuan itu mengaji,bagai-kan sebuah lantunan sair yang datang dari surga,yang menentram-kan hati-ku,dan yang selalu menghantar-kan aku pada tidur lelap malam hari-ku.
Pikiran-ku selalu melayang membayang-kan sosok seperti apakah perempuan yang mengaji itu,apakah wajah-nya cantik,jelek,apakah kulit-nya putih atau-kah hitam,bukan-lah masalah atau-pun yang membuat aku tertarik kepada perempuan itu,melainkan suara-nya saat ia mengaji,yang membuat aku jatuh cinta,ya aku jatuh cinta,namun perasaan cinta yang aku rasakan berbeda dari kebanyak-kan orang pada umum-nya,yang apabila sese-orang jatuh cinta pada pandangan pertama,maka bisa di kata-kan aku jatuh cinta pada pendengaran pertama,aneh memang,tapi itu-lah yang terjadi,aku jatuh cinta karena mendengar suara-nya yang saat mengaji,bukan karena melihat fisik atau-pun sosok-nya.
Bagi-ku suara perempuan itu,dan rutinitas-nya yang setiap tengah malam selalu menyempat-kan diri-nya untuk mengaji,telah mencermin-kan sebuah sosok yang santun dan soleh,yang telah cukup mencuri seluruh hati dan perhatian-ku,aku-pun berpikir,bila mendengar perempuan itu mengaji saja telah membuat hati-ku se-tentram,se-tenang,dan se-damai ini,bagaimana rasa-nya bila aku sendiri yang mengaji,aku tidak bisa membayang-kan ke-nikmatan luar biasa yang nanti aku dapat.
Karena begitu besar-nya perhatian-ku teralih-kan terhadap perempuan ini,membuat-ku ber-angsur-angsur perlahan melupakan kegiatan rutin-ku yang selalu mabuk-mabuk-kan setiap malam,sudah beberapa hari ini aku tidak menyentuh minum-minum-an keras itu lagi,terkadang teman-teman-ku sering datang ke-rumah kontrakan-ku untuk mengajak-ku minum,namun selalu aku tolak,tapi teman-temanku tak pernah menyerah,malahan kali ini mereka membawa langsung minum-minum-an keras itu kerumah kontrakan-ku,dan aku mau tak mau,dan memang terpaksa harus mau,akhir-nya kembali meminum-minum-an keras yang mereka bawa.
Hari ini aku bangun agak kesiangan,dan kepala-ku-pun masih sedikit agak pusing,karena akibat pesta minum-minum-an keras tadi malam bersama teman-teman-ku,lagi pula hari ini aku sengaja untuk tidak bekerja,karena hari ini aku ingin melihat dan mengenal secara langsung sosok perempuan yang selama beberapa hari ini telah mencuri hati dan perhatian-ku itu,selama ini aku hanya mengenal perempuan itu dari suara-nya saja saat ia mengaji,maklum karena setiap hari aku sibuk bekerja,habis bekerja-pun aku langsung kelayapan dengan teman-teman-ku,belum lagi aku adalah penghuni baru di lingkungan itu,karena baru beberapa hari yang lalu aku pindah dari rumah kontrak-kan-ku yang dulu,jadi aku tidak terlalu mengenal,bahkan bisa di bilang tidak mengenal sama sekali dengan tetangga-tetangga-ku,oleh sebab itu hari ini telah aku rencana-kan untuk bisa mengenal perempuan itu lebih dari suara-nya,aku ingin melihat sosok-nya,menatap mata-nya,dan aku ingin untuk dapat sekedar berbincang-bincang dengan-nya,kalau-pun semua itu tidak bisa aku dapat-kan,setidak-nya aku bisa mengetahui siapa nama-nya,dan itu lebih dari cukup untuk-ku.
Sudah hampir seharian aku duduk-duduk sendiri di depan pintu rumah-ku,rokok yang sejak dari tadi setia menemani-ku-pun telah hampir habis satu bungkus aku hisap,sambil menunggu dengan penuh harap sosok yang aku nanti-kan muncul dari balik pintu ter-tutup,yang berada tepat di samping kanan rumah kontrak-kan-ku itu,dan pada saat di ujung lelah penantian-ku,menanti-nanti sosok yang aku nanti-kan muncul dari balik pintu itu,lewat-lah se-orang ibu-ibu setengah baya yang juga pemilik rumah kontrak-an yang aku tempati ini,ibu Mayang nama-nya,tanpa buang-buang waktu lagi aku-pun langsung bertanya pada ibu Mayang,
''Ibu Mayang,kebetulan ibu lewat,ada yang ingin saya tanya-kan pada ibu ?''
''Iya,ada apa ya nak Toni ?''Jawab ibu Mayang.
''Begini bu,saya mau nanya ?,rumah kontrak-kan di samping kanan saya ini,orang-nya pada kemana ya bu ?,soal-nya saya lihat pintu-nya tutup-an terus seharian ini.''Tanya-ku kepada ibu Mayang.
''Oh..!,rumah ibu Minah di samping-mu itu ya ?,orang-nya baru saja pindah.''Jawab ibu mayang lagi.
''Pindah !''kata-ku kaget mendengar apa yang di sampai-kan ibu Mayang tadi pada-ku,''kapan bu pindah-nya ?''Tanya-ku lagi dengan antusias.
''Baru tadi pagi,sekitar jam tujuh kalo tidak salah,emang-nya ada apa nak Toni ?kok kamu sampai kaget seperti itu ?''Tanya ibu Mayang pada-ku
''Oh..!tidak ada apa-apa bu,cuman sekedar pengen tau saja kok''.
''Oh..!kalo gitu ibu pergi dulu ya nak Toni.''Pamit ibu Mayang ke-pada-ku.
''Tunggu bu !,ada satu lagi yang ingin saya tanya-kan ?''kata-ku saat ibu Mayang mau beranjak pergi.
''Iya,apa itu nak Toni ?''Tanya ibu Mayang.
''Begini bu,saya sering mendengar suara seorang perempuan yang sedang mengaji pada waktu tengah malam,di tempat rumah ibu Minah itu sebelum orang-nya pindah !ibu Mayang tau siapa perempuan yang mengaji itu ?''Tanyaku.
''Oh..!mungkin itu anak-nya si Aysiah''Jawab ibu Mayang,''Ada lagi yang ingin di tanya-kan nak Toni''
''Udah bu engga ada lagi''
''Kalo begitu ibu permisi dulu''Pamit bu Mayang kepada-ku.
''Ya bu,terima kasih,silah-kan.''Kemudian ibu Mayang-pun pergi,meninggal-kan-ku yang masih berdiri terpaku tak percaya,perempuan yang selama ini,tak pernah aku kenal,bahkan yang tak pernah aku tau seperti apa sosok-nya,hilang pergi jauh dari-ku,di saat aku ingin mengenal-nya,dan ingin tau seperti apa sosok-nya,ia pergi dan hanya meninggal-kan nama-nya yang baru aku ketahui,''Aysiah'',sebuah nama yang akan selalu aku ingat,sebagai identitas diri dari perempuan yang selama ini,telah mengalih-kan dunia-ku.
Aku benar-benar mengutuk diri-ku sendiri,karena telah tergoda saat teman-teman-ku tadi malam,kembali mengajak-ku meminum-minum-an keras itu,andai saja saat itu aku bisa menolak-nya,dan tidak tergoda,mungkin hari ini aku bisa bangun lebih pagi,dan bisa bertemu dengan Aysiah,sebelum ia dan ibu-nya pindah rumah,saat ini apalagi yang bisa aku perbuat,semua-nya telah terlambat,aku juga tidak mungkin memutar waktu kembali,dan kini yang ada hanya-lah sebuah penyesalan,dan apabila ada yang patut aku salah-kan,semua-nya tak lepas dari ke-salahan dan ke-bodohan-ku sendiri.
Dan pada akhir-nya,semenjak kepergian Aysiah aku-pun mulai mengubah hidup-ku secara total,kini aku benar-benar berhenti untuk meminum-minum-an keras,walau-pun terkadang teman-teman-ku masih sering mengajak-ku untuk meminum-minum-an itu lagi,akan tetapi Alhamdulillah,berkat bantuan Allah,aku bisa melewati-nya dan menolak minum-an keras yang mereka tawar-kan itu tanpa membuat mereka sakit hati,dan mereka-pun mengerti akan ke-tetapan dan ke-bulatan hati-ku untuk berubah,aku juga sangat ber-harap teman-teman-ku juga mengikuti jalan yang aku tempuh,yaitu jalan yang lurus yang di ridho'i oleh Allah.
Shalat lima waktu yang se-bagai salah satu rukun islam,tidak pernah aku tinggal-kan,bahkan saat ini aku telah memulai belajar untuk mengaji di tempat di mana dulu Aysiah pernah belajar mengaji,se-belum-nya Aysiah memang tidak pernah menasehati atau-pun mengajari-ku tentang penting-nya beribadah,karena ia terlanjur pergi se-belum sempat aku bertemu dengan-nya,dan mengenal-nya,padahal saat itu aku ingin sekali di tuntun oleh-nya dan di ajari oleh-nya tentang ilmu-ilmu agama,walau-pun begitu,secara tidak langsung lewat ia mengaji,Aysiah telah membawa sebuah energi positip untuk-ku,dan menyadar-kan aku bahwa di dunia ini ada sebuah kenikmatan yang tidak pernah habis,jika di banding-kan dengan kenikmatan sesaat yang selama ini aku dapat dari minum-minum-an keras,dan kenikmatan itu adalah beribadah kepada Allah swt,menjalan-kan setiap perintah-nya dan menjauhi setiap larangan-nya,dan sungguh kenikmatan yang luar biasa,berjalan di jalan yang di ridho'i oleh Allah,untuk menuju satu tempat yang telah di janjikan-Nya yaitu ''SURGA'' ,tempat di mana nanti-nya aku akan bisa bertemu dengan Aysiah,karena aku tau bahwa saat ini Aysiah pasti berjalan di jalan yang sama dengan-ku,yaitu ''jalan menuju surga''.
Penulis : Aulin
Blog : http://aulinbelitung.blogspot.com