Seorang pria berumur kurang lebih 35 ( Tiga Puluh Lima )
tahun,keluar dari pintu kantornya yang megah,dengan memakai setelan jas
yang wah.....!!!,yang tak mungkin mampu di beli oleh gajih seoarang
buruh,ia mengencangkan sampul dasinya yang longgar,kemudian melangkahkan
kakinya dengan sombong,menuju temapat di mana ia memarkirkan mobil
mewahnya,sepatunya yang mengkilap menginjak batu-batu kerikil di
depannya,sehingga menimbulkan suara yang tak mungkin di dengar oleh
telinganya sendiri,atau mungkin ia mendengar namun pura-pura tak
mendengar,seperti tangisan rakyat kecil di luar sana yang menjerit
lantang di telinganya,dan ia pura-pura tak mendengarnya,rakyat kecil
hanya di anggapnya seperti batu krikil,di injak hanya diam,mampu
berteriak pun,pasti hanya di anggapnya bagai sepoyan angin yang
melintas di telinganya kemudian pergi dan tak tedengar lagi . Kakinya
terus melangkah,melewati barisan semut-semut hitam yang menatap dengki
padanya,sepoyan angin seolah menampar wajahnya,sinar terik matahari
seolah menghukum,namun ia tidak merasakan apa-apa,bumi dan langit telah
mengutuknya,namun hanya kutukan kecil,dan pria itu masih dapat
tersenyum lebar,bahkan masih dapat mampu tertawa ngakak.
Belum !
Pria itu kini telah sampai di ujung jalan,tempat di mana ia
memarkirkan mobilnya yang mewah,yang apabila seorang buruh ingin
membeli mobil seperti itu,maka buruh tersebut harus menumpahkan jutaan
ribu liter keringat dari tubuhnya terlebih dahulu sebelum dapat
membeli mobil seperti itu,sedangkan pria itu,ia dapat membeli mobil itu
dengan mudah,tanpa harus menumpahkan setetes pun keringat dari
tubuhnya,dengan gaya yang sombong pria itu masuk ke dalam mobilnya yang
mewah tadi,menyalakan mesin mobilnya,menyetel AC,kemudian melaju pergi
meninggalkan area parkir di kantornya.
Suara klapson mobil saling bersahut-sahutan,seperti wakil rakyat yang
sedang berdebat di meja DPR,saat pria berbaju jas mewah kita
ini,melintasi jalan yang sedang terjadi kemacetan,ia merasa bingung dan
bertanya-tanya,apa yang membuat kemacetan ini ?,karena penasaran pria
barbaju jas mewah kita ini keluar dari mobilnya,dan mendapati ada banyak
orang yang sedang bergerumul pada satu tempat,pria berbaju jas mewah
kita ini penasaran lagi,kemudian memutuskan untuk menghampiri gerumulan
orang-orang tersebut,dengan sebuah pertanyaan di kepala Apa yang sebenarnya terjadi ? setelah
menerobos satu-persatu orang-orang yang bergerumul di
depannya,akhirnya pria berbaju jas mewah kita ini,sampai pada sebuah
pemandangan,di mana terdapat seorang remaja yang sedang babak belur di
hakimi oleh masa,sambil di seret-seret oleh polisi,sedangkan polisi
yang lainnya sedang sibuk menghalau amukan masa yang ingin menghajar
remaja tersebut,karena penasaran lagi pria berbaju jas mewah kita ini
akhirnya bertanya pada pria kurus kerempeng yang berdiri tepat di
depannya, ''Maaf pak ?''
''Iya'' kata pria kurus kerempeng menjawab.
''Kenapa dengan remaja itu ?'' tanya pria berbaju jas mewah kita ini,
''Oh !,remaja itu,dia kedapatan menjambret tas milik seorang
wanita,karena aksinya itu ketahuan,akhirnya itu deh akibatnya,babak
belur di hajar masa'' jawab pria kurus kerempeng sambil menjelaskan,
''Kasihan ya pak ?'' kata pria berbaju jas mewah lagi,
''Tidak !'' jawab pria kurus kerempeng tegas,
''Hah !,anda tidak kasihan melihat remaja itu babak belur,sampai seperti itu ?'' tanya pria berbaju jas mewah,
''Tidak !''
''Kenapa ?,kenapa anda tidak merasa kasihan melihat remaja itu babak belur ?'' tanya pria berbaju jas mewah kita.
''Karena ada orang-orang yang patut di kasihani ,jika di bandingkan dengan remaja itu'' jawab pria kurus kerempeng lagi,
''Siapa orang-orang yang anda maksud ini ?'' tanya pria berbaju jas mewah kita ini penasaran,
Pria kurus kerempeng menatap lekat kepada pria berbaju jas mewah
kita ini,sambil menyunggingkan senyum tipis kemudian menepuk pelan
pundak pria berbaju jas mewah kita,seraya berkata lirih kepada pria
berbaju jas mewah tersebut,''PARA KORUPTOR'', jawabnya,dan tersenyum
kembali.
Ke esokan harinya !
Pria berjas mewah kita ini tengah asik mengemudikan mobil
mewahnya,dan karena hari ini dia tidak memakai baju jas
mewahnya,melainkan memakai baju batik,jadi kita akan memanggilnya pria
berbaju batik,tapi tunggu dulu,walau ia memakai baju batik bukan
berarti ia peduli dengan kebudayaan batik tersebut,pria itu memakai
baju batik,hanya karena mengikuti aturan yang di tetapkan oleh
pemerintah saja,jadi jangan anggap pria itu benar-benar peduli dengan
kebudayaan batik tersebut,karena ia sendiri punya kebudayaan untuknya
sendiri,yaitu korupsi,dan ia sangat peduli dengan kebudayaannya
itu,bahkan sampai-sampai ia jadikan sebuah hobi.
Saat ini,pikiran berbaju batik kita ini sedang melayang-layang,mencari
sebuah jawaban,karena sejak tadi ,bukan,tapi sejak kemarin,sejak ia
bertemu dengan pria kurus kerempeng itu,pikirannya itu di penuhi oleh
satu pertanyaan yang sampai saat ini ia tidak tau jawabannya,dan
pertanyaannya adalah mengapa ?,mengapa pria kurus kerempeng yang waktu
itu mengatakan,bahwa orang yang patut di kasihani adalah seorang
koruptor,dari pada seorang jambret yang babak belur di pukuli masa pada
waktu yang ia lihat kemarin,tapi kenapa pria kurus kerempeng itu malah
kasihan pada seorang koruptor,pria berbaju batik itu pun
menggeleng-gelengkan kepalanya,mencoba untuk menghilangkan pertanyaan
bodoh itu dari dalam pikirannya,kemudian kembali berkonsentrasi untuk
mengemudikan mobilnya,''Mungkin pria kurus kerempeng itu
gila'',ucapnya. Pria berbaju batik kita telah sampai ke
kantornya,setelah memarkirkan mobil mewahnya,lagi-lagi ia melangkahkan
kakinya dengan sombong,menuju pintu masuk di kantornya,dan kembali
melewati barisan semut hitam yang kali ini tidak menatap dengki pada
pria berbaju batik itu,melainkan sedang tersenyum puas.
Entah apa yang membuat semut hitam tersenyum ?
Pria berbaju batik kita ini merasa aneh saat ia mulai masuk ke
kantornya,scurity ataupun karyawan lainnya yang biasa menyapanya saat
bertemu dengannya,kini tak terdengar satu pun yang menyapanya atau
sekedar tersenyum padanya,dengan tidak memperdulikan tingkah laku para
karyawan,pria berbaju batik kita ini terus melangkahkan kakinya menuju
ruangannya,di kantor itu,dan alangkah terkejutnya dia,saat membuka
pintu ruangannya,dan mendapati atasannya tengah menunggunya di
sana,sambil memasang raut wajah marah,murka,dan seolah-olah
mengutuknya,namun bukan melihat atasannya yang membuat ia terkejut,dan
mematung di tempat ia berada,melainkan melihat orang-orang yang bersama
atasannya,yang sedang sibuk meobrak-abrik,meja kerja,computer,dan
lemari tempat penyimpanan arsip beserta documen-documen penting
miliknya,dan alangkah terkejutnya lagi dirinya saat melihat tulisan di
punggung seragam rompi warna biru,yang di kenakan orang-orang
tersebut,yang bertuliskan KPK ( komisi pemberantasan korupsi ).
Singkat cerita pria berbaju batik kita ini telah berada dalam sel
tahanan,dan masih menunggu sidang untuk dirinya,kini nama pria berbaju
batik kita ini tengah naik daun,..........,tapi tunggu dulu,pria itu
kini tidak lagi mengenakan baju batik,melainkan baju tahanan,jadi kita
akan memanggilnya pria berbaju tahanan.
Jadi,nama
pria berbaju tahanan kita ini tengah naik daun,sebab berita tentang
dirinya telah tersebar luas kemana-mana,foto wajahnya terpampang jelas
di halaman utama sebuah koran lokal maupun nasional,dan saat kau
menonton televisi,chanel apapun yang ingin kau tonton pasti selalu ada
berita tentang dirinya,di tambah lagi dengan selama pemeriksaan oleh
petugas KPK,dirinya ''Bernyanyi'',hingga menyeret sejumlah nama yang
ikut terlibat dalam kasus korupsi yang ia lakukan,semua itu menambah
gempar lagi berita tentang dirinya,sehingga mengalahkan gempa bumi yang
menggemparkan tanah aceh beberapa tahun silam.
Nama,wajahnya kini telah di kenal oleh semua kalangan masyarakat di
negri ini,dari dewasa sampai yang tua,dari tukang becak sampai karyawan
berdasi,bahkan namanya seringkali menjadi bahan olok-olokan,dan
sindiran,nama dan wajahnyan itu akan selalu di ingat oleh masyarakat di
negri ini,sebagai pemilik nama dan wajah seorang koruptor,dan itu akan
terus melekat sampai nanti ia mati.
Berpikirlah........
Berpikirlah sejenak.....
Berpikirlah,apakah keluarganya bangga,melihat dirinya seperti
itu,sebagai seorang koruptor,dan apakah itu tujuan kedua orang
tuanya,untuk membesarkannya,menjadi seorang koruptor,ibunya yang
membesarkannya,
berharap anak itu kelak dapat menjadi
kebanggaannya,sedangkan ayahnya yang menafkahinya,membesarkannya,dan
menyekolahkannya,berharap anak itu kelak dapat mengharumkan nama
keluarganya,namun apa yang telah terjadi,apakah ia bisa di katakan telah
membuat bangga ibunya,dan apakah itu tujuan ayahnya
menyekolahkannya,menjadikannya seorang koruptor,dan apakah bisa di
katakan bahwa ia telah mengharumkan nama keluarganya,atas perbuatannya
sekarang anak itu bukannya menjadi kebanggan keluarganya,tapi malah
menjatuhkan martabat keluarganya,bukannya berguna bagi nusa dan
bangsa,tapi malah merugikan bangsa,jadi berpikirlah pelan-pelan,apakah
semua itu pantas untuk di banggakan...?.
Lalu
bagaimana nasib istri dan anaknya ?,apakah istrinya bahagia dan bangga
memiliki suami seorang koruptor,dan apakah anak-anaknya juga merasakan
hal yang sama ?,bahagia dan bangga memilikki ayah seorang koruptor,dan
apabila jawabannya iya,maka istri dan anaknya ini pasti sudah gila.
Sang istri yang biasanya memamerkan perhiasan-perhiasan barunya yang
mahal ke orang-orang,kini sekarang telah mengetahui,kalau uang yang di
berikan suaminya selama ini,adalah uang yang tidak halal,yang di dapat
suaminya dari hasil mengkorupsi uang perusahaan di tempat ia
bekerja,sekarang apakah ia masih tetap memamerkan perhiasan-perhiasannya
yang mahal itu ke orang-orang,dan sang anak yang biasanya ke sekolah
menggunakan mobil mewah,kemudian menyombongkannya ke teman-temannya,kini
sekarang setelah mengetahui kalau uang yang di berikan ayahnya selama
ini adalah uang hasil dari korupsi,dan sekarang apakah ia masih tetap
menyombongkan mobil mewahnya itu ke teman-temannya,dan apabila
jawabannya iya,maka istri dan anaknya itu,adalah orang yang tidak tau
malu.
Memang,dengan kekayaannya sekarang ini,yang
di dapatnya dari hasil korupsi,ia dapat melakukan apapun yang ia
mau,semua ke inginannya terpenuhi,hanya dengan ia membuka dompet,bahkan
di dalam penjara saat ini pun,ia dapat dengan mudah keluar masuk penjara
kalau ia mau,bagi pria itu apapun dapat di belinya dengan uang,harga
diri,kehormatan,bahkan hukum di negri ini pun,dapat ia borong.
Bila kehidupan seorang koruptor sedemikian enaknya,bahkan di dalam
penjara sekalipun,lalu apa yang membuat pria kurus kerempeng pada waktu
lalu itu,mengatakan bahwa ia lebih kasihan dengan seorang koruptor,dari
pada dengan seorang janbret,yang wajahnya babak belur di hakimi
masa,bila di pikir-pikir dengan cara apapun,pastilah lebih kasihan
seorang jambret,dari pada seorang koruptor,karena bukan saja hasil
curian yang ia curi tidak seberapa besar,tapi perlakuan yang di dapat di
dalam penjarapun pastilah berbeda,bila seorang koruptor masih dapat
tidur nyenyak tanpa nyamuk di dalam penjara,sedangkan seorang jambret,ia
harus tidur berjajal-jajal dengan tahanan lainnya,dan bila seorang
koruptor masih dapat merasakan makan-makanan yang enak di dalam
penjara,sedangkan seorang jambret harus makan-makanan seadanya di
sana,dan sudah dapat di pastikan,bahwa kehidupan seorang koruptor itu
bagaikan raja di dalam penjara,lalu bagaimana mungkin pria kurus
kerempeng itu masih kasihan melihat seorang koruptor ?.
Apa yang membuat pria kurus kerempeng itu merasa kasihan.......?
''Pria kurus kerempeng itu bukan mengasihani nasib seorang koruptor,melainkan mengasihani martabat seorang koruptor''
Ada apa dengan martabatnya.......?
''Karena martabat seorang koruptor itu,lebih rendah dari seekor monyet''
Seekor monyet dapat menghibur orang banyak dengan atraksi topeng
monyetnya,sedangkan seorang koruptor,jangan berharap kau akan
mendapatkan hiburan darinya,karena bukannya hiburan ataupun keuntungan
yang akan di berikannya,melainkan kepedihan dan kerugian yang teramat
besar yang di dapat negri ini,dan bukan tidak mungkin,masyarakat kecilah
yang akan merasakan dampak besarnya.
Jadi pesan
untukmu hay sang koruptor,kau memang mendapatkan tempat terindah dan
nyaman di kantormu,akan tetapi,kau tidak akan mendapatkan tempat yang
indah dan nyaman di hati masyarakat.
By : Aulin