GLOBAL KALSEL, Banjarmasin -- Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melalui Dinas Sumberdaya Air dan Drainase bertekad menghidupkan lagi sungai kecil yang sempat mati di tepian Jalan Veteran sebagai lokasi objek wisata perairan.
"Kita berusaha menghidupkan lagi sungai di Jalan Veteran sepanjang 1.200 meter agar bisa lagi dilalui `klotok` (sampan bermesin) hingga menarik bagi wisatawan," kata Kepala Dinas Sumberdaya Air dan Drainase Kota Banjarmasin Ir Muryanta di Banjarmasin, Jumat.
Sungai tersebut mati lantaran di lokasi tersebut dibangun pemukiman penduduk dan pertokoan dan bangunan tersebut sekarang dalam proses pembebasan oleh Pemkot setempat untuk dihidupkan kembali sungai itu dan sekaligus pelebaran Jalan Veteran.
"Hanya saja, sebagian pemilik bangunan belum sepakat mengenai nilai ganti rugi sehingga sulit dibebaskan, padahal di sana hanya Hak Guna Bangunan (HGB)," katanya.
Masih ada puluhan pemilik bangunan yang bertahan tak mau diganti rugi, karena tidak ada kesepakatan dan kesepahaman nilai ganti rugi.
Namun, bagi pemilik bangunan yang bersedia bangunan mereka dibebaskan maka bangunan dibongkar kemudian barulah sungai yang berada di bawahnya dikeruk, sehingga sekarang ada kesan pekerjaan pengerukan sungai bersifat lompat-lompat.
Padahal, jika seluruh bangunan tersebut sudah dibongkar semua, maka akan memudahkan dalam upaya menghidupkan kembali sungai Jalan Veteran yang menghubungkan Sungai Kuripan ke Sungai Martapura tersebut.
"Sekarang ini kan baru sekitar 50 persen dari panjang sungai yang bisa dikeruk, selebihnya tidak tahu kapan bisa dilakukan karena persoalan ganti rugi yang belum selesai itu," katanya.
Untuk menghidupkan kembali sungai tersebut, tidak hanya pengerukan untuk menambah tingkat kedalamannya, tetapi juga dilebarkan beberapa meter, sehingga benar-benar berfungsi.
Upaya itu dilakukan sebagai wujud dari komitmen Pemkot setempat untuk menjadikan sungai sebagai modal pembangunan kota, karena kota ini tak memiliki sumberdaya alam, seperti tambang, hutan, dan lahan pertanian.
Sungai-sungai tersebut dihidupkan sebagai modal untuk menciptakan kawasan-kawasan wisata yang satu sama lain saling menyambung sehingga memperkuat julukan Banjarmasin sebagai kawasan objek wisata sungai.
Banjarmasin terdapat sekitar 105 buah sungai, namun dari jumlah tersebut hanya sekitar 74 sungai yang masih hidup, selebihnya mati lantaran ditumbuhi gulma, mendangkal, dan menyempit, akibat dijadikan pemukiman.
Rencananya, sungai mati tersebut akan dihidupkan lagi ke depan.